Selasa, 27 Desember 2011

SURVIVAL DAN BOTANI


MATERI DASAR
Survival Gunung Hutan – Jungle Survival

Pengertian Survival
Survival    : Berasal dari kata “Survive” yang artinya mampu mempertahankan hidup. Sedangkan “Survival” artinya berhasil/mampu mempertahankan hidup dari keadaan yang kurang mengutungkan (kritis/Buruk) demi kelangsungan hidup.
Survivor   : Orang yang sedang melakukan kegiatan Survival, bisa perorangan ataupun kelompok
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
 Misi Survival
a.    Sadarilah Sungguh-Sungguh Situasimu
b.    Usahakan Untuk Tenang dan Tabah
c.    Rasa Takut dan Putus Asa Harus di Kuasai
d.   Vitalitas Harus di Tingkatkan
e.    Ingatlah Dimana Kau Berada
f.     Variasi Alam Bisa Dimanfaatkan
g.    Adat Istiadat Setempat Perlu Ditiru
h.    Latihlah Dirimu dan Belajarlah Selalu

Masalah Yang Sering Dihadapi Dalam Survival
A.    Masalah Alam (Cuaca, Keadaan Medan dll)
a.    Faktor Dingin
Penurunan suhu tubuh lebih dari 350 dapat menyebabkan kematian. Penurunan suhu tubuh dari suhu normal ini biasa disebut Hypothermia/Hipotermia
Cirri-ciri Hypothermia :
·         Badan menggigil kedinginan
·         Bibir, ujung jari dan telinga terasa dingin dan membiru (pucat)
·         Kaku dan terasa sulit saat berbicara (kondisi ini menunjukan penderita mengalami tahap kritis/parah)
Pencegahannya :
·         Mengganti energy melalui metabolisme tubuh
·         Membuat bivak/shelter
·         Menyalakan/membuat perapian (api unggun)
·         Usahakan untuk mencari pertolongan secepatnya
·         Memberikan kehangatan (balut dgn benda hangat)
b.   Faktor Panas
Menurut beberapa ahli “panas jarang menyebabkan kematian tetapi bukan berarti tidak ada kematian yang disebabkan oleh panas”.
Gangguan yang disebabkan panas diantaranya :
·         Sunstroke (Sengatan Sinar Matahari)
·         Sunburn (Terbakar Matahari)
·         Sunblink (Buta Akibat Pantulan Matahari)
·         Combustio (Luka Bakar)
·         Heat Exhaustion (Kelelahan/Keletihan Karena Panas)
B.     Masalah Diri Sendiri
a.    Faktor Fisik
·         Fisik harus tetap sehat
·         Masih mempunyi tenaga untuk melakukan sesuatu
b.   Faktor Mental
Adapun faktor keberhasilan survival diantaranya adalah sebagai berikut :
·      Kebulatan tekad untuk tetap hidup
·      Kepercayaan diri
·      Akal sehat dan inisiatif
·      Disiplin dalam rencana kegiatan
·      Alat survival yang memadai
c.    Faktor Pengetahuan Dan Keterampilan

C.    Masalah Makhluk Hidup Lainnya
a.    Faktor Diri Sendiri
Prinsip yang perlu untuk di ingat :
·      Hadapi situasi dengan tenang dan bijaksana
·      Istirahat untuk menghilangkan rasa cemas, takut dan panik
·      Perhatikan kondisi tubuh
·      Ingat pengetahuan yang dimiliki
b.   Faktor Manusia
Masalah yang berpengaruh adalah menghadapi manusia/penduduk asli, perlu di ingat :
·      Hormati adat istiadat setempat
·      Ikuti kebiasaan yang berlaku
·      Selalu bertindak dengan sopan.
c.    Faktor Binatang
Kenali sifat-sifat binatang, segera lakukan tindakan untuk menghindari hal-hal yang mengancam jiwa kita
d.   Faktor Tumbuhan
Jangan memakan tumbuhan yang ada sebelum yakin bahwa tumbuhan tersebut mengandung racun
Pedoman Survivor
Pedoman ini sangatlah penting saat kita menghadapi keadaan yang sulit *contoh ; tersesat
A.    S = Stop and seating (Berhenti Duduklah dan Jangan Panik)
B.     T = Thingking (Gunakan Akal Sehat dan Selalu Sadar Akan  Keadaan yang sedang di   hadapi)
C.     O = Observe (Amati Keadaan Sekitar)
D.    P = Planning and Preparing (Buat Rencana dan Persiapan Mengenai Tindakan/Usaha Yang Akan Dilakukan).
Survival Style
Gaya kegiatan survival dibedakan menjadi 2, yaitu :
A.    Survival Dinamis (Bergerak Mencari Jalan Keluar)
a.    Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas
b.    Mengadakan orientasi medan (Bab Navigasi)
c.    Mengadakan penjatahan makan/minum
d.   Membuat jejak dan mencari perhatian (tanda-tanda/isyarat)
e.    Mencari pertolongan
f.     Diusahakan untuk berkomunikasi dengan dunia luar (regu/individu diluar hutan)
B.     Survival Statis (Tinggal Ditempat)
g.    Membuat bivouac/bivac/bivak
h.    Mencari air
i.      Mencari makanan
j.      Membuat api
k.    Membuat jerat/trap
l.      Mengatur penjatahan makan/minum
m.  Membuat tanda-tanda/isyarat
Adapun langkah penting (3M) sebelum menentukan Gaya Kegiatan Survival, yaitu ;
1.      Mengkoordinasi Anggota
2.      Melakukan Pertolongan Pertama
3.      Melihat Kemampuan dan Keadaan Anggota

ii
TEKNIS KEGIATAN

Kegiatan Survival tidak hanya dilakukan dengan dasar kemampuan Fisik dan Mental yang kuat, dalam Kegiatan Survival-pun ada teknis kebutuhan yang akan menunjang Kegiatan Survival yang akan kita lakukan.
Teknis Kegiatan Survival yang akan dibahas dalam buku saku ini adalah Teknis Kegiatan Survival Gunung Hutan atau Jungle Survival.

Bivac
Bivac adalah tempat perlindungan yang nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungi diri dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang mana digunakan untuk satu orang atau lebih.
Bahan untuk membuat bivac/bivoac/bivak di bagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
Alam :
·         Pohon yang utuh maupun yang tumbang
·         Dedaunan
·         Gua
·         Lubang Tanah
·         Dan Lainnya
\
Buatan :
·         Poncho Plastik
·         Jas Hujan
·         Flysheet
·         Dan Lainnya
Berbagai bentuk, macam dan cara membuat bivac tergantung daripada selera dan kreatifitas masing-masing, keadaan alam dan lingkungan, jumlah orang dan bahan yang ada untuk membuatnya.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivac adalah sebagai berikut :
·         Pilih lokasi yang baik (usahakan ditempat yang datar)
·         Jangan terlalu merusak alam sekitar
·         Cukup dekat dengan sumber air
·         Hindari daerah aliran air
·         Bukan pada jalur lintasan binatang buas atau sarang nyamuk/serangga
·         Tidak berada dibawah pohon, tebing, atau benda yang berkemungkinan roboh (rapuh)
·         Memiliki rangka dan kontruksi (bahan) yang kuat
·         Bivac jangan sampai bocor
·         Tidak tergenang air bila hujan
·         Terlindung langsung dari angin
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai Bivac yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua agar kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.

Air
Air merupakan prioritas utama dalam Kegiatan Survival. Seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari maka ia akan terancam kematian.
Adapun Air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Kita bisa menampung air hujan dengan poncho atau daun yang lebar dan mengalirkannya ke tempat penampungan (botol air atau yang lainnya)
Contoh air yang tidak perlu dimurnikan (dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :
·         Mata air
·         Air tidak berbau
·         Air tidak berwarna
·         Air dari tumbuhan beruas-ruas
·         Air dari tumbuhan merambat
Sedangkan Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu (tidak dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :
·         air yang tergenang
·         air didaerah berbatu/berkapur
·         air dari batang pohon pisang
·         air laut
·         atau air yang berbau tidak sedap
Cara lain untuk mendapatkan air, dapat pula dengan cara membaca jejak binatang yang biasanya menuju arah mata air atau mengikuti kelompok burung yang terbang disekitar kita.
Berikutnya air dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang sehingga yang tersisa tinggal bawahnya (bongkahnya) lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan. air harus dimurnikan terlebih dahulu.
Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan

Makanan
Seorang Survivor bisa bertahan cukup lama tanpa makanan maksimal sekitar 2-3 minggu, hal ini jika dibandingkan dengan tidak ada air sama sekali. Untuk sekedar mengganjal perut selama dalam perjalanan seorang Survivor bisa makan tumbuhan/makanan apa saja, selama tumbuhan/makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. *sumber makanan dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan (lihat Bab Botani dan Zoologi Praktis)
Untuk memanfaatkan bahan yang tersedia kita perlu Memasak agar bahan makanan baik itu dari hewan atupun tumbuhan dapat kita makan tanpa menyebabkan keracunan. Jadi bahan makanan yang tersedia di alam (natural food) bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Tujuan Memasak :
·         Sterilisasi bahan makanan
·         Membuat bahan makanan mudah dimakan dan dicerna
·         Menambah kenikmatan rasa
Pertolongan pertama untuk keracunan akibat makanan bisa menggunakan air garam, minyak kelapa, dan susu. Makanlah makanan berkalori tinggi untuk menghindari keletihan yang berlebih.

Api
Api sangat berguna dalam Kegiatan Survival, selain untuk penerangan ketika malam tiba adapun manfaat dari perapian adalah sebagai berikut ;
·         Menjauhkan binatang buas
·         Sebagai penghangat badan
·         Memasak
·         Dan lainnya
Untuk menyalakan perapian sebaiknya kita hindari tanah yang lembab. Jika kita hanya bisa mendapatkan kayu bakar yang basah kita bisa mengiris kulit luarnya terlebih dahulu dan usahakan potong kayu bakar dengan ukuran yang kecil jika kita menggunakannya untuk penyulut. Susunlah kayu bakar dari mulai ukuran yang terkecil hingga ukuran\yang besar.

 Jerat / Trap
Jerat atau Trap(jebakan) akan sangat berguna untuk mendapatkan binatang yang akan dijadikan sebagai bahan makanan dalam Kegiatan Survival.
Salah satu keterampilan yang mendukung dalam melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat trap. Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang untuk diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat, tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut tersedia di dalam survival kit.
Dalam pembuatan trap, hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri. Maka dari itu pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik.
Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam pembuatan trap tergnatung kepada kreasi survivor. Kita akan membahas lima jenis trap yang sering digunakan.

1. Trap Menggantung (Hanging Snare)
Perangkap model menggantung ini biasanya memanfaatkan :
·         Kelenturan dahan pohon.
·         Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan tali.
·         Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali akan menjerat.
Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan lain lain


2. Trap Tali Sederhana
Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung dapat digunakan perangkap tali sederhana yang diletakan di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa pergi kemana-mana lagi.

3. Trap Lubang Penjerat
Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :
·         Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat dan diletakan mendatar
·         Lubang perangkap yang digali, kedalamannya disesuaikan dengan hewan yang akan ditangkap. Mulut lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso diletakan di atas dedaunan tersebut.
·         Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.

4. Trap Menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang kecil lainya adalah perangkap menimpa. Perangkap ini memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Model ini dikenal dengan nama Deadfall Snare. Yang diperlukan dalam pembuatan perangkap ini adalah :
·         Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon lainya yang saling menopang.
·         Kayu pohon penopang yang saling berhubungan dengan batang pohon besar dan jika salah satu tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
·         Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon penopang dan apabila tergerak, maka kayu pohon penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar akan jatuh menimpa.

5. Kombinasi Trap Lubang dengan Trap Menimpa
Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini terdiri dari :
·         Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.
·         Kayu pohon yang saling menopang.
·         Umpan.
·         Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.
Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung masuk ke lubang.

Survival Kits
Agar Survivor tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan Survival, perlu dilengkapi alat-alat Survival yang memadai.

A.     Jungle Survival Kits (Pro)
1.      2 Buah Senjata Tajam *contoh ; Bayonet dan Parang
2.      Waterproof Matches (Korek Api Anti Air)
3.      Batu Api / Geretan
4.      Lilin dan Atau Parafin
5.      Peta dan Kompas
6.      Poncho / Jas Hujan / Raincoat
7.      Jarum, Peniti, kancing dan Benang
8.      Benang Sol dengan Jarumnya
9.      Tali Temali
10.  Kail dan Senar
11.  Flash Light (Senter)
12.  Peluit
13.  Cermin Kecil
14.  Obat Pribadi
15.  Alat Kosmetik / Sunblock (Penangkal Panas)
16.  Topi Rimba
17.  Sarung Tangan
18.  Suryakanta
19.  Tablet Garam, Norit
20.  Kantung Plastik (Besar MaupunKecil)
21.  Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom

B.     Jungle Survival Kits (Mini)
1.      Senjata Tajam *contoh ; Parang
2.      Korek Api
3.      Lilin dan Atau Parafin
4.      Peta dan Kompas
5.      Poncho / Jas Hujan / Raincoat
6.      Jarum, Peniti, kancing dan Benang
7.      Benang Sol dengan Jarumnya
8.      Mini Flash Light / Flash Light (Senter)
9.      Peluit
10.  Obat Pribadi
11.  Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom

*Benda yang ditulis dengan huruf tebal berarti benda tersebut sangat penting dalam Kegiatan Survival.
Untuk Survival Kits hendaknya disesuaikan dengan lingkungan atau medan yang di tempuh agar kita bisa mengefisiensikan kegunaan atau kapasitas tempat dimana kita akan membawa Survival Kits tersebut.


iii
TIPS DAN TRIK SURVIVAL

Mengatasi Gangguan Binatang

Nyamuk : Bunga kluwih yang dibakar, kulit jeruk, membakar kain kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk, oleskan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

Disengat Lebah : oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, tempelkan tanah basah/liat diatas luka sengatan, jangan dipijit, tempelkan pecahan genting panas diatas luka, olesi dengan vetsin untuk mencegah pembengkakan

Gigitan Lintah : Teteskan air tembakau, garam atau sari jeruk mentah pada lintahnya. Untuk membuang atau mengangkat lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.





iv
BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS

Mempelajari Botani dan Zoologi Praktis dianggap sangat penting untuk mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan darurat (Survival Food) atau obat-obatan serta mengenal jenis tumbu-tumbuhan dan hewan yang harus dijauhi karena beracun, berbisa atau dapat mengancam keselamatan jiwa.

Botani Praktis

A.    Tumbuhan Yang Dapat Dimakan
Bagian yang dapat dimakan dan memberikan cukup energy adalah umbi, umbi batang dan umbi akar, buah biji dan daun.

a.    Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dimakan

·       Bagian tumbuhan yang masih muda (Pucuk/Tunas)
·       Tumbuhan yang tidak mengandung getah
·       Tumbuhan yang tidak berbau
·       Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
·       Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia

b.   Langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila akan memakan tumbuhan

·      Makan tumbuhan yang sudah dikenal
·      Makan tumbuhan jangan satu jenis tumbuhan saja
·      Perhatikan apakah hewan sekitarnya dapat memakan tumbuhan tersebut atau tidak
·      Hindari dan berhati-hatilah pada tumbuhan atau buah-buahan yang berwarna mencolok
·      Hindari tumbuhan yang mengeluarkan getah berwarna putih/getah seperti sabun
·      Hindari tumbuhan yang rasanya tidak enak (Pahit dan Asam)
·      Tumbuhan yang akan dimakan dicoba dulu dengan mengoleskan pada tangan atau dicicipi terlebih dahulu, tunggu beberapa menit kemudian apabila terasa gatal dan menyengat, sebaiknya tumbuhan tersebut jangan dimakan
·      Apabila pemeriksaan atau pengenalan awal dirasa cukup aman, maka cicipi dulu setiap bahan makanan yang didapat sedikit demi sedikit
·      Berhati-hatilah terhadap biji-bijian yang berwarna merah/merah tua.




B.  Tumbuhan Obat

a.    Dapat Dimakan Atau Diminum

·      Brotowali (Anamitra Cocculus), tumbuhannya merayap, terdapat dihutan, dikampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Digunakan untuk anti demam, anti malaria, pembersih luka dan bisa juga digunakan untuk penambah nafsu makan.
·      Keji Beling/Ngokilo (strobilateses), tumbuhan semak yang bisa dijumpai di hutan. Daunnya dimasak untuk obat sakit pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan.
·      Sembung/Sembung Manis (Blumen Balsmifira), jenis rumput-rumputan yang bisa dijumpai di padang rumput yang banyak anginnya. Daunnya diseduh dengan air panas, digunakan untuk sakit panas (demam) dan sakit perut.


b.   Tumbuhan Obat Untuk Luka Luar

·      Getah Pohon Kamboja, untuk menghilangkan Bengkak. Gosok getah pada bagian tubuh yang bengkak biarkan 24 jam kemudian bersihkan dengan minyak kelapa lalu air hangat, bisa juga untuk terkilir
·      Air rebusan Brotowali untuk mencuci luka, juga air Batang Randu (Kapuk Hutan)
·      Daun Sambiloto ditumbuk halus untuk anti sengatan kalajengking.

C.    Tumbuhan Beracun

a.       Getah Pohon Paku putih dapat menyebabkan kebutaan
b.      Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal
c.       Buah Aren mentah juga menyebabkan gatal-gatal
d.      Kecubung menyebabkan kerusakan saraf otak bahkan kematian bila dimakan
e.       Daun Pulus menyebabkan gatal-gatal dan demam

D.    Tumbuhan Berguna Lainnya

a.       Tumbuhan penyimpan air : tumbuhan beruas (Bambu, Rotan dan lainnya) tumbuhan merambat dan sebagainya
b.      Indikator air bersih : Tespong, Selada Air
c.       Pengusir ular dan serangga : Kayu Lemo




Zoologi Praktis
Hewan memiliki tempat (habitat) yang beragam, semakin tinggi permukaan tanah maka jenis hewan yang ada akan semakin sedikit. Jika tersesat di gunung dan ingin mencari makanan (hewan) kemungkinan terbesar menemukan hewan bukanlah ke arah puncak gunung melainkan arah kaki gunung.
Sama halnya dengan prilaku setiap jenis hewan, ada beberapa waktu perubahan prilaku hewan yang bisa kita manfaatkan untuk menangkap hewan tersebut diantaranya adalah saat musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah waktu yang baik untuk menangkap hewan tersebut.
Adapun waktu perubahan prilaku hewan yang berbahaya bagi kita diantaranya saat belut yang berpindah tempat di sungai untuk bertelur, saat ular telah berganti kulit atau saat menjaga telurnya. Pada saat seperti ini hewan biasanya akan bertambah ganas.
A.  Binatang Berbahaya
Adapun beberapa contoh Binatang yang berbahaya antara lain:
·         Nyamuk di daerah malaria
·         Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bisa menyebabkan infeksi.
·         Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan.
·         Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.
·         Pacet, lintah. Menghispa darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.
·         Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung, mempunyai gigi bisa.
B.  Binatang Yang Berguna
·      Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya
·      Ular, kadal, kura-kura dapat dimakan.
·      Lebah bisa diambil madu dan larvanya.
·      Cacing dan siput hutan dapat dimakan

Vertebrata,
Hampir semua hewan bertulang belakang dapat dimakan kecuali yang berkelenjar bau.
·         Aves, umumnya daging dan telornya dapat dimakan kecuali yang memakan buah-buahan yang beracun.
·         Reptil, kura-kura, penyu tidak berbahaya untuk dimakan daging dan telurnya kecuali penyu air tawar jantan yangpada masa sedang kawin, karena dagingnya beracun.
·         Ular yang dapat dimakan adalah ular yang tidak berbisa,dengan dimasak terlebih dahulu, contohnya ular sanca.Selain itu ular yang berbisa pun dapat dimakan asal kitatahu bagian tubuh yang berbisa, misalnya ular tanahdibuang 1/3 bagian depan, ular laut (abu-abu kehitaman) buang ½ dari depan.
·         Biawak, kadal, cecak, tokek dimasak dengan dibuangkepalanya.
·          Ampibi semua dapat dimakan kecuali katak buduk dankatak pohon kecuali kakinya, tetapi katak ini mempercepat denyut jantung.
·          Ikan, semua ikan dapat dimakan kecuali ikan buntel (ikan kembung)
·         Cacing, cacing tanah dapat dimakan setelah dibuang isi perutnya.
Invertebrata
·         Insecta: lebah, capung, jangkrik, laron dapat dimakan dengan direbus atau dibakar.
·         Mulosca: siput, kerang, tripang, remis dapat dimakan tapi jangan terlalu banyak karena dapat menyebabkan keracunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar